Bisnis keong sawah warnanya lumayan menggiurkan. Bagi Sada Firdaus, seseorang pengusaha keong sawah di Bogor, berkata sanggup meraup omzet Rp 15 juta hingga Rp 20 juta sebulan dari bisnis keong sawah.
Tiap hari, Sada merupakan distributor keong sawah. Nah, untuk Kamu yang belum berpengalaman serta ingin terjun ke bisnis keong sawah, terdapat baiknya mencermati panduan berikut ini.
Keong sawahKeong sawah Gambar: Dok. Sada Firdaus
Awal, siapkan modal. Sada menarangkan, modal yang butuh disiapkan sangat tidak Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta.
" Jika tutut itu enggak besar, sangat Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Itu buat kembangin lagi buat beli serokan, serta peralatan semacam bak penampung,
Kedua, survei posisi keong sawah tumbuh biak.
" Survei posisi pencarian, yang terdapat rawa, persawahan, ataupun sana," cerah Sada.
Pencari keong sawahPencari keong sawah Gambar: Dok. Sada Firdaus
Baca pula: Ingin Bisnis Keong Sawah? Segini Modalnya
Ketiga, siapkan perlengkapan seser, karung, serta bak ataupun kolam penampung. Tidak hanya mencari sendiri keong sawah, Kamu pula dapat membeli langsung dari pemasok.
Sada berkata, keong sawah bisanya dipasok dari Bogor, Bandung, serta Cianjur.
" Beli lagi dari masyarakat masyarakat yang cari, umumnya terdapat dari Cianjur ataupun Bandung. Tetapi itu sistem kerja samanya wajib terbuat," jelas Sada.
Keong sawah dapat dijajakan langsung ke warga, ataupun dapat ke penjaja lain misalnya orang dagang keliling sampai restoran yang menghidangkan menu keong sawah.
Sada meningkatkan pemasaran berarti buat dicermati, mulai dari online sampai berkelana sendiri menawarkan door to door.
Kemampuan bisnis pada keong mas masih besar serta bahan bakunya juga gampang didapatkan. Tetapi bila enggan terjun ke sawah buat mengumpulkan keong satu per satu, yang memanglah hendak lumayan memakan waktu, pelakon usaha bisa membelinya dari penyalur.
Salah satu penyalur yang sanggup sediakan pasokan keong dalam jumlah besar merupakan Abdul Syafii, melalui usahanya CV Mahya Bintang.
Laki- laki 36 tahun ini telah semenjak 3 tahun kemudian menangkap kesempatan emas dalam bisnis keong mas.“ Nyaris seluruh bagian pada komoditas keong mas itu memiliki nilai duit, mulai dari dagingnya, cangkangnya, ataupun tutupnya,” katanya kepada Bisnis. com.
Abdul menyalurkan keong mas dalam wujud daging ataupun olahan. Hewan dengan nama latin Pomacea canaliculata ini terlebih dahulu dimasaknya dengan garam kemudian dilepas dari cangkangnya sekalian dipisahkan antara bagian daging serta tutupnya.
Sebanyak 50% produk yang dijual merupakan daging keong basah yang digunakan jadi pakan ternak semacam buat lele ataupun bebek. Setelah itu, 35% yang lain merupakan penciptaan tepung dari olahan cangkang keong bagaikan campuraan buat pakan ternak. Terakhir, 15% penjualannya berbentuk daging keong yang digunakan untuk
industri kuliner.
“ Tutupnya itu sangat laris serta digunakan bagaikan bahan dupa. Dahulu kami mengekspornya ke Timur Tengah namun belum lama sebab keadaan di situ lagi bergejolak, pasar ekspornya diganti ke Cina,” katanya kepada Bisnis. com.
Ada pula daging keong, pada awal mulanya banyak diekspornya bagaikan bahan santapan dengan harga dekat Rp10. 000 per kg. Tetapi, sebab jalan ekspor lagi kurang mudah, sebagian besar daging keong ia salurkan ke pasar dalam negeri.
Sebab di Tanah Air masih belum banyak yang mencerna keong menjadi
santapan, golongan yang diincarnya kebanyakan para peternak.“ Mayoritas di Indonesia masih sebatas mencernanya jadi sate, sementara itu di luar negara daging keong mas itu setahu aku dijadikan nugget,” katanya.
Di daerah Jawa Timur memanglah telah mulai terdapat yang membuat produk kuliner dari olahan keong mas namun masih tidak sering yang melakoninya secara sungguh- sungguh. Perihal ini diduganya sebab pasar Indonesia pula masih butuh diedukasi tentang khasiat keong bagaikan produk pangan alternatif yang bergizi.
Usaha penyaluran keong diakui Abdul sepanjang ini tumbuh lumayan pesat. Dalam sebulan ia sanggup mencerna 50 ton keong mas. Ia tidak kesusahan bahan baku sebab suplai keong dari persawahan di daerahnya sangat melimpah.
Keong tersebut ditampung darinya dari para petani dengan harga Rp1. 000– Rp 2. 000 per kg. Total terdapat sekitar
Baca juga: Cara budidaya keong mas
50 petani yang diajaknya berkolaborasi.
Sehabis melalui proses pengolahan, keong tersebut dijual kembali dengan harga Rp3. 000– Rp5. 000 per kg buat bagian daging. Sebaliknya tepung dari cangkang keong dibanderol Rp8. 000 per kg. Yang sangat mahal merupakan bagian tutup keong, ialah Rp40. 000 per kg buat pasar Timur Tengah serta Rp20. 000 per kg buat pasar Cina.
Walaupun enggan menyebut total penjualannya, dalam sebulan omzet yang didapat Abdul menggapai ratusan juta rupiah dari bisnis keong mas.
Sepanjang ini pelanggan yang dilayani Abdul masih terbatas di Jawa Barat semacam Karawang, Bekasi, Tasikmalaya, serta Subang.
Kendati demikian, ia telah sebagian kali menemukan permintaan dari pelakon usaha daerah- daerah semacam Jawa Timur yang masih belum dapat dipenuhinya.
Bila pasar keong telah terus menjadi luas, baik buat peternakan ataupun kuliner, ia mau memiliki pabrik keong mas yang lebih besar.
0 Comments