cara budidaya keong mas sawah untuk meraup keuntungan

Cara Budidaya Keong Mas
.Bila dahulu keong sawah atau dimaksud tutut cuma jadikan makanan khas pembuka puasa (bln. Ramadhan) di banyak daerah, saat ini tutut banyak dijajakan di tepi jalan hingga restoran Eropa pada bulan-bulan umum. Umumnya yang dijajakan di tepi jalan berbentuk tutut rebus yang di sajikan dengan bermacam bumbu. Terkecuali di proses juga sebagai makanan lezat, tutut dapat juga jadikan pakan untuk ternak ikan serta unggas.

cara budidaya keong mas


Awal mulanya keong memanglah adalah hama pengganggu untuk beberapa petani padi, namun saat ini lantaran di ketahui banyak faedah dari hewan ini, jadi mulai banyak yang mengupayakan sampai menghadirkan untung. Umpamanya untuk daging segarnya dapat dikonsumsi manusia juga sebagai lauk (makanan) yang berguna untuk penambah nafsu makan serta kurangi masalah penyakit liver. Diluar itu jadikan juga sebagai pakan ternak dari mulai ternak sidat, lele, ayam serta bebek. Olahan daging keong berbentuk tepung dapat juga jadikan pakan ternak. Cangkangnya sendiri dapat jadikan pupuk serta tepung lantaran banyak terkandung phosfor serta kalsium.
Persiapan Kolam. Kolam yang dipakai dapat berbentuk kolam semen atau kolam tanah. Ibo memakai kolam ukuran 8 mtr. x 10 mtr.. Baiknya sisi bawah kolam di buat dengan cara landai, supaya keong nanti bisa merambat ke permukaan kolam saat berlangsung pergantian suhu air. Pakai air sungai, air sumur atau air dari mata air pegunungan untuk memBudidaya keong, karena keong tak tahan dengan air limbah. Buat saluran keluar serta masuknya air supaya nanti ada aliran air dalam kolam. Sepanjang persiapan kolam, tidak butuh di beri penambahan pupuk seperti pada kolam ikan. Namun air bisa segera dialirkan pada kolam yang telah ada. Tempatkan sebagian ranting bercabang atau bambu yang nanti dapat dipakai keong juga sebagai tempat memanjat serta melekat. Umumnya saat malam hari keong bakal naik ke permukaan air, sedang pada jam 8 atau 9 pagi, keong masuk kembali ke air kolam. Alirkan air dengan kedalaman 50-100 cm.
Tabur Tutut. Tangkap tutut dari rawa dengan memakai jaring besi. Masukkan dalam karung serta siram karung itu supaya terus lembab. Tutut siap dipindahkan ke kolam. Waktu dijaring, dengan sendirinya keong itu sudah tersortir, hingga ukuran tutut yang terjaring berbarengan dapat satu grup. Sesudah air dialirkan, tutut bisa segera ditempatkan dalam kolam. Keong bisa hidup didalam air dingin ataupun hangat. Dari satu kolam dengan ukuran 8 mtr. x 10 mtr., dapat di isi tutut sejumlah 400-500 kg.
Pemeliharaan. Pakan yang didapatkan dapat berbentuk daun-daunan hijau berupa lebar, umpamanya daun pepaya, daun talas, sente, daun singkong dsb. Berikanlah pakan saat pagi serta sore hari. Untuk satu kolam ukuran 8 m x 10 m dapat diberikan pakan berbentuk dedaunan sejumlah ½ karung atau seberat 5 kg. Kurun waktu 30 menit, pakan itu bakal habis dikonsumsi hewan lunak bercangkang itu.
Tutut yang siap bertelur umumnya sudah meraih ukuran diameter badan 5 cm. Dari satu ekor indukan bakal membuahkan tutut sejumlah 30 ekor. Saat bertelur keong tak mengetahui musim. Telur berupa granul dengan warna pink bakal menetas kurun waktu satu bulan.
Tak ada penyakit spesifik yang menyerang keong. Yang terutama supaya keong tak terserang penyakit sebaikya melindungi keadaan air. Supaya terlepas dari kematian, keadaan keong juga butuh dicek. Umpamanya dengan mengaduk air, lalu saksikan adakah keong yang menyembul ke atas serta mengapung. Keong yang menyembul tersebut yang disebut keong mati. Selekasnya pindahkan keong itu supaya tak menebar ke keong yang lain.

Baca juga artikel terkait tentang bisnis dan usaha: peluang-usaha-cireng untung jutaan

Panen. Sesudah dua minggu, keong dapat dipanen. Baik kecil ataupun besar dapat dipanen lantaran sesuai sama keinginan. Yang besar umumnya dikonsumsi manusia, sedang yang kecil dapat dipakai juga sebagai pakan ternak. Biasanya dari 1 kolam memiliki ukuran 8x10 mtr. dapat dipanen keong baik keong mas ataupun tutut dengan menambahkan berat keong seputar 10% sesudah dipelihara sepanjang 2 minggu. Pakai serokan saat panen lalu selekasnya masukkan keong ke karung plastik kosong. Dalam satu karung biasanya diisi seputar 50 kg keong. Saat diangkut, janganlah lupa menyiram karung plastik tadi dengan air, supaya air bisa masuk ke karung dengan cara perlahan-lahan dan mempunyai tujuan melindungi kelembapan hawa didalam karung.

Post a Comment

0 Comments